Wednesday, April 20, 2016

Coklat Hmm.. Makanan Yang Satu Ini Ternyata Menyimpan Beberapa Manfaat Yang Baik Untuk Tubuh, Apa Saja? Yuk Kita Simak

Coklat
Coklat merupakan makanan yang memiliki kandungan utama kokoa. Zat flavanol dalam kokoa memiliki efek antioksidan yang mampu mengurangi kerusakan sel yang memengaruhi risiko kesehatan seperti sakit jantung. Kandungan flavanol dalam cokelat susu lebih sedikit dibandingkan cokelat hitam (dark chocolate). 

Pada sebuah penelitian, disebutkan bahwa cokelat bermanfaat menghindari seseorang terkena penyakit kardiovaskular. Efek-efek yang bisa didapatkan antara lain:


1. Meningkatkan HDL (high-density lipoprotein) yang juga dikenal sebagai kolesterol baik. Cokelat juga sekaligus dapat menurunkan LDL(low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat.

2. Mencegah diabetes dengan memperbaiki resistansi insulin. Untuk penderita diabetes tipe 2, manfaat lain yang didapatkan adalah meminimalisasi komplikasi dari gula darah yang tinggi. Perlu juga diketahui beberapa jenis makanan yang bersahabat bagi penderita diabetes.

3. Menurunkan tekanan darah. Rata-rata, konsumsi cokelat menekan tekanan darah sistolik hingga dua poin. Selain cokelat, beberapa makanan juga diketahui membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.


5. Studi lain menemukan bahwa cokelat hitam yang dikonsumsi dapat mengurangi sindrom kelelahan kronis yang dialami tiap hari.

6. Selain itu, penelitian terhadap zat biologis aktif dari cokelat seperti methylxanthine, menunjukkan kemampuannya untuk memicu gairah seksual.

Konsumsi cokelat juga dapat mendatangkan efek yang merugikan bagi tubuh. Misalnya memicu timbulnya jerawat. Meski cokelat tidak pernah disebut sebagai penyebab utama jerawat, namun beberapa jenis bahan makanan seperti gula, sirop jagung, dan karbohidrat tertentu, tidak jarang dicampurkan ke dalam cokelat kemasan.

Rasa cokelat yang nikmat juga tidak jarang menyebabkan adiksi atau ketagihan. Jika hal ini terjadi, maka bukan mustahil cokelat dapat meningkatkan berat badan lantaran dikonsumsi berlebihan. Kondisi berat badan berlebih justru akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.


0 komentar:

Post a Comment